Hai hai kawan, saya mau sedikit cuap-cuap tentang
apa yang udah rasakan dan saya lihat terhadap perbedaan antara Indonesia (terutama Jakarta) dengan beberapa
kota di barat daya Prancis. Setelah dua bulan tinggal di salah satu kota di
Prancis dan jalan-jalan ke beberapa kota di negara ini, saya sadar (sebenernya
si udah sadar dari zaman saya SMP) bahwa ibu kota Indonesia di mana saya tinggal
selama 17 tahun itu agak atau memang sangat kacau. Kenapa saya bilang sangat kacau ? Ya
kalian warga Indonesia tau sendiri lah ya. Well, kalau belum tau akan saya sebutin beberapa
kekacauannya. Pertama dan yang selalu disebutin dalam setiap kesempatan
seperti ketika sedang berlangsung upacara sekolah adalah masalah SAMPAH! saya akan mengakui satu hal kalau masalah sepele ini terjadi karena pemerintah kurang memperhatikan hal kecil
yaitu KEBERADAAN tempat sampah.
Kenapa banyak sampah di jalan ? Sebenernya hal pertama itu bukan masalah
kesadaran masyarakatnya, namun karena tidak ada banyak tempat sampah di tanah air kita ini, jadi ketika masyarakat mau buang sampah –tengok kanan, kiri, depan,
belakang, atas, bawah– ga ketemu tempat sampah, jadi dengan perasaan bersalah
maupun tidak, mereka buang sampah TIDAK pada
tempatnya. Ya mungkin kalau sampahnya kecil dan cuma satu atau dua buah masih bisa
mereka simpan sampai ketemu tempat sampah; nah gimana sampahnya gede-gede dan
banyak??? Ditambah lagi masih banyak masyarakat yang tidak peduli
lingkungan, pantes aja sampah bertebaran di mana pun bagaikan cinta yang
betebaran di hati kita #ehh :p
Di Prancis, setiap
berapa langkah kaki pasti ada tempat sampah, ditambah kesadaran sebagian besar masyarakat
eropa yang peduli lingkungan, jadi mudah saja bagi mereka untuk membuang sampah
pada tempatnya (ibu/bapak kepala sekolah juga tidak perlu lagi buang waktu untuk ceramah di hadapanan muridnya untuk buang sampah pada tempatnya hehehe), jadi yang
berserakan di jalanan itu bukannya sampah, tapi daun-daun yang berguguran :’) –ya
ada si satu dua sampah yang berserakan di jalan, tapi ga sebanyak dan "serusuh" di Jakarta–
Setiap pagi akan ada mobil
pembersih jalan yang akan menyapu jalan sampai benar-benar bersih (padahal yang
ada di jalan cuma dedaunan kering –sekarang sudah masuk musim gugur– yang
menumpuk), kalau di Jakarta ada mobil penyapu jalan kaya di sini, mungkin Jakarta
akan lebih bersih ;)
Kedua adalah masalah kurangnya lahan hijau dan taman di Jakarta tercinta. Terlalu banyak
mall dan gedung-gedung bertingkat sehingga tempat yang sebenarnya sangat
penting ini terlupakan. Coba bayangkan kalau lagi libur, kita piknik sama teman
atau keluarga di salah satu taman yang luas dan asri, pasti seru! Jangan
kerjaannya ke mall dan belanja aja! Kalau ada taman dengan pepohonan yang
rindang, kita jadi bisa duduk-duduk sambil ngobrol santai, dan
polusi juga bisa berkurang karena ada pepohonan di taman.
Di prancis, kita bisa
menemukan banyak lahan hijau dan taman dengan bangku-bangku yang disediakan
untuk mereka yang ingin beristirahat sejenak atau sekedar duduk-duduk. Bahkan Paris
pun tidak kekurangan lahan hijau dan taman.
Ya semoga saja bukan
mall atau apartemen maupun gedung bertingkat lagi yang dibangun, tapi taman-taman
luas yang dibuat –AMIN–
Hal
yang ketida adalah masalah tata krama orang prancis. Salah satu dosen UNJ pernah
bilang kalo orang prancis itu
individualis tapi ga egois, kalo orang
Indonesia egois bukan individualis, itu perbedaannya. Kalian paham apa
maksut perkataan beliau ? saya baru bener-bener paham ketika saya sudah lihat dan
merasakannya secara langsung. Perbedaan yang dimaksud beliau yaitu; bahwa orang
prancis tidak egosi terlihat dari mereka yang sangat menghormati orang lain,
tidak mementingkan diri sendiri dan mau mengalah, contoh simple; kendaraan
bermotor –bus, mobil, motor, dll– akan mendahulukan sepedah atau pejalan kaki
yang ingin menyebrang. Para pesepedah atau pejalan kaki tidak perlu susah payah
melambaikan tangan agar kendaraan bermotor memberikan jalan kepada mereka. Masyarakat
nya sangat tertib dan tidak mementingkat diri sendiri, bisa dibilang kalo
mereka mau atau mudah diatur. Nah kalo di Jakarta ?? (kalo di luar Jakarta mungkin warganya masih mau mengalah) Ya kalian tau kan yang dimaksud egois itu
gimana ? kebanyakan warga Jakarta selalu mementingkan diri sendiri, berkendara
semaunya dan tidak mau mengalah, dan bahkan menyebabkan kecelakaan. Mereka
susah untuk diatur, kalau sudah terjadi masalah atau kecelakan, mereka malah
saling tuding satu sama lain, ujung-ujungnya ribut #miris
Nah kalo masalah
individualis, orang prancis memang individualis (tapi ga semua orang prancis
individualis), maskudnya individualis adalah mereka tidak suka mencampuri
urusan orang lain yang memang bukan urusannya. Mungkin bisa dibilang kalau mereka tidak suka gosip kali ya, soalnya selama tinggal di Prancis, saya belom
pernah nemu acara gosip di TV, nah kalau di Indonesia (bukan Jakarta aja),
sehari ada berapa acara gosip tuh di TV ? Kalian juga tau kan (apa suka juga ? :p)
kalau masyarakat kita ini terkadang suka mencampuri atau mau tau masalah orang
lain, setelah itu ngegosip yang aneh2 deh, padahal tidak tau permasalahan
sebenernya. Bener ga ? hehehe
Nah itu dia yang
dimaksud beliau tentang orang prancis yang individualis tapi ga egois dan orang
Indonesia yang sebaliknya. Yang perlu ditegaskan di sini adalah TIDAK SEMUA
orang prancis dan orang indonesia sama seperti apa yang saya uraikan di atas,
banyak kok yang kebalikan dari itu.
Hal
terakhir yang saya serap selama saya di sini itu adalah ketika orang prancis itu
buat kesalahan sepele banget (pake banget) aja langsung minta maaf dengan sangat tulus. Dan kalau habis ditolong hal sepele pun berterimakasih nya seperti habis
dikasih apa gitu deh. Terus kalau habis beli sesuatu, turun dari angkutan umum,
atau berpapasan dengan orang di jalan (kalo orang itu liat kearah kita) kata bonjour, bonsoir, bonne journée, bonne soirée, merci,
dsb pasti akan
terucap dari mulut mereka. Pokoknya dalam sehari, saya bisa berkali-kali mendengar
kata bonjour, bonsoir, bonne journée,
bonne soirée,bonne nuit, au revoir, merci, pardon, excusez-moi, dsb. Budaya
barat seperti itu sebaiknya kita contoh, ya setidak nya sering-sering lah
bilang makasih atau maaf ketika kita buat salah. Biar hidup terasa makin damai. Peace in Love, guys ! ;)
Udah segitu dulu aja yang mau saya ampaikan atas penelitian
kecil-kecilan saya ini, kalau ada salah-salah kata mohon dimaafkan dan dimaklumi
ya kawan ;) MERCI
Salam , Naila.
Great! :)
ReplyDelete