Musim panas berakhir, matahari perlahan menyembunyikan rupanya dibalik semesta, merelakan sinarnya ditelan awan gelap yang tak berirama. Membiarkan pepohonan sekarat dan meringis hingga daun-daunnya terhempas, terbawa angin hingga tak tersisa, meninggalkan ranting-ranting cokelat pudar.
Hujan turun rintik-rintik kemudian deras, membasahi setiap sudut kota kecil di selatan prancis.
Dingin...
Namun ingin rasanya aku berlari kencang menembus derasnya hujan, telanjang kaki, lalu berteriak keras hingga tak mampu lagi aku mendengarnya, meminta surya melawan katulistiwa, kemudian kembali, hangat yang ku nanti ...
No comments:
Post a Comment