Hari ini (9-11-2012), saya dan Nina memutuskan untuk makan siang di restaurant milik keluarga kami (Mar Y Sol) yang terletak di pinggir pantai. Ketika kami sedang makan, tiba-tiba saja ada seekor anjing berbulu coklat gelap yang datang menghampiri kami. Dia membawa sebatang kayu dengan mulutnya, sepertinya dia ingin bermain lempar kayu dengan kami, jadilah saya melempar sebatang kayu tersebut, dia mengejar, menangkapnya, lalu membawa kembali kayu itu ke saya. Setelah itu, dia duduk di sebelah bangku saya, sepertinya dia ingin menunggu kami menyelesaikan makan siang kami. Setelah saya dan Nina selesai makan siang, kami memutuskan untuk mengajak nya bermain lempar kayu di pantai. Setengah jam kami bermain, saya berpikir di mana pemilik anjing cokelat yang sangat pandai menangkap kayu ini. Lebih dari satu jam kami bermain, tidak ada seorang pun yang mencari dan menjemputnya, jadi saya yakin kalau dia sedang tersesat. Karena saya dan Nina tidak tau nama anjing itu, jadi saya menamainya Max. Max adalah anjing yang sangat baik dan pandai, dia terlihat seperti serigala, hanya saja ukurannya tidak sebesar serigala. Saya, Nina, dan Max bermain hingga matahari tenggelam. Saya sangat menyukai anjing ini, begitu pula dengan Nina, Nina seperti jatuh cinta pada Max, dan Max pun sebaliknya, dia mengikuti ke mana pun kami berlari. Dia sangat senang bermain, tidak merasa lelah sedikit pun. Ketika saya melempar kayu ke arah air laut, Max tidak ragu maupun takut untuk mengejar dan mengembalikannya ke arah saya atau Nina. Max bisa melompat sangat tinggi, dia benar-benar anjing yang hebat. Walaupun kami baru saja bertemu, namun Max sangat patuh dengan perkataan saya. Saya benar-benar ingin memeliharanya, begitu pun dengan Nina. Ketika matahari sudah terbenam, saya memutuskan untuk kembali ke rumah, lagi pula udara terasa dingin. Namun belum ada seorang pun yang mencari dan menjemput Max, ditambah Nina tidak ingin pulang jika Max tidak ikut dengan kami ke rumah. Saya sangat ingin membawanya pulang, tapi hal itu tidak mungkin terjadi, karena kami tidak diizinkan untuk membawanya. Oh ya, Max memakai kalung di mana terdapat nomer telpon sang pemilik, jadi saya memutuskan untuk menghubungi nya, namun sayang, tidak ada jawaban dari sang pemilik.
Langit sudah berubah gelap, saya memaksa Nina agar dia mau pulang dan meninggalkan Max. Nina berusaha meyakinkan saya sambil menangis agar mengizinkannya membawa Max bersama kami, sayang saya tidak bisa mengizinkannya. Setelah hampir setengah jam meyakinkan Nina untuk meninggalkan Max, Nina pun mau mendengarkan perkataan saya. Kami pun berjalan pulang dan meninggalkan Max, tapi yang terjadi adalah Max mengikuti kami, ditambah Nina terus berteriak memanggil namanya! Jadilah Max terus mengikuti kami sampai di depan pagar rumah kami. Saya membuka pintu pagar dan meminta Nina untuk masuk dan meninggalkan Max di luar, tapi Max mengikuti kami masuk ke dalam halaman rumah kemudian memberi saya sebatang kayu dan mengajak saya bermain —dia benar-benar senang bermain—. Karena saya tidak mempunyai hak untuk memeliharanya di rumah, akhirnya saya lempar jauh keluar kayu yang Max berikan —Max memiliki gerakan yang cepat sehingga saya harus beberapa kali melempar batang tersebut sejauh mungkin— dan kemudian saya menutup pagar. Nina berteriak memanggil Max dan menangis —Nina jatuh cinta padanya—, saya pun memeluk Nina dan membawanya masuk ke dalam rumah. Ya… Dengan berat hati, akhirnya kami merelakan Max dan meninggalkannya di luar :'(
Kami benar-benar berharap bahwa Max akan segera kembali ke pemiliknya, setidaknya dia bisa menemukan tempat untuk beristirahat malam ini.
Saya dan Nina sangat menyukai Max, semoga kami bisa kembali bertemu dan bermain dengannya :)
A dog is the only thing on this earth that loves you more than he loves himself. —Josh Billings (Henry Wheeler Shaw)
Dogs don't know about beginnings, and they don't speculate on matters that occurred before their time. Dogs also don't know—or at least don't accept—the concept of death. With no concept of beginnings or endings dogs probably don't know that for people having a dog as a life companion provides a streak of light between two eternities of darkness. —Stanley Coren
Max et Nina
Moi et Max |
This is Max |
No comments:
Post a Comment